Kamis, 16 Juni 2011

Mengikuti Keburukan Dengan Kebaikan

Mutiara Hadits:
Mengikuti Keburukan Dengan Kebaikan:
QOOLA ROSUULULLAAHI SHALLALLAHU'ALAIHI WASALLAM: ITTAQILLAAHA HAIT SUMAA KUNTA WA ATBI'ISSAYYIATAL HASANAH TAMHUHAA WA KHOOLIQINNASSA BIKHULUQIN HASAN.
Artinya:
Rasulullah SAW bersabda: "Bertaqwalah Kepada Allah dimana saja kamu berada, dan ikutilah keburukan dengan kebaikan, niscaya dia (kebaikan) akan menghapuskannya, dan bergaulah dengan manusia yang berakhlak yang baik (HR At-tirmidzi)

Penjelasan:
1)Taqwa adalah dasar pijakan dalam perbuatan apapun dan dimanapun
2)Jika ada yang berbuat buruk, maka ikutilah perbuatan buruknya itu dengan kebaikan. Insya Allah keburukan tersebut akan hilang sirna, cepat atau lambat
3)Akhlak yang baik adalah pedoman dalam berinteraksi sosial bermasyarakat
Rasulullah SAW diutus hanya untuk satu tujuan yaitu menjadikan manusia berakhlak baik. Beliau orang yang memberikan keteladanan pertama dan utama tidak hanya kata-kata semata.

Rabu, 15 Juni 2011

Mutiara Al-Qur'an

Jauhilah dari Sikap Berprasangka "BURUK". Allah SWT berfirman yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman jauhilah oleh kalian dari berprasangka buruk, sesunguhanya berprasangka itu adalah dosa, janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah kalian menggunjing sebagian yang lain (QS Alhujurat 49:12)

Kesimpulan, menurut ayat diatas ada 3 (tiga) perkara yang harus dijauhi oleh orang yang beriman yaitu:

  1. Su'uddzon atau berprasangka "Buruk"
  2. Tajjasus atau mencari-cari kesalahan orang
  3. Ghibat atau menggunjing
Ketiga perkara diatas adalah dosa (baca : Itsm), yakni dosa yang dilakukan seseorang dalam keadaan sadar. Bahkan tidak jarang, ada perencanaan sebelum melakukannya

Pengorbanan Harta Secara Bulanan

Tuntutan Pengorbanan Harta Secara Bulanan.Saudara-saudaraku, kpn pun sebuah Jema'at Illahi didirikan dgn perintah Allah Ta'ala, maka pengikutnya selalu dituntut utk memberikan pengorbanan guna memelihara serta meningkatkan keimanan mrk. Salah satu tuntutan utama pengorbanan adalah pengorbnan harta.Dlm hal ini, Pendiri Jema'at Ahmadiyah (Hadhrat Mirza Ghula Ahmad, Imam Mahdi dan Masih Mau'ud as) bersabda: "Setiap org yg menyatakan dirinya sebgi pengikutku hrs menyiapkn sejumlah uang, walaupun satu sen sebgi kewajiban yg hrs ia bayar 'SETIAP BULANNYA'. Org yg tdk menjanjikan apapun atau tdk menolong Jema'at ini dalam bentuk fisik apapun adalah seorang munafik" (Majmu'ah Istiharat, Vol II, Hal. 556).JAZKMLLH. Dendi Ahmad Daud /Pengasuh.

Harapan Hadhrat Masih Mau'ud AS Terhadap Jema'at Beliau.

Hadhrat Masih Mau'ud AS bersabda: "Aku banyak berdo'a supaya semua Jemaatku menjadi orang-orang yang takut (takwa) kepada Allah Ta'ala dan senantiasa menegakkan shalat, pada malam hari mereka bangun kemudian bersujud di atas bumi, mereka menangis dan tdk menyia-nyiakan kewajiban-kewajiban terhadap Tuhan, mereka tidak bakhil, tidak kikir, tidak lalai dan mereka tidak menjadi ulat dunia".(dikutip dari Khotbah Jum'at, Sahabat Allah Ta'ala Yang Hakiki, Vol. III, No.18, Tanggal 15 Januari 2010, Hal. 25).Jzkmllh. Dendi Ahmad Daud/Pengasuh.

Pengorbanan Harta

Tuntutan Pengorbanan Harta Secara Bulanan.Saudara-saudaraku, kpn pun sbuah Jema'at Ilahi didirikan dgn printah Allah Ta'ala, maka pengikutnya selalu dituntut utk memberikan pengorbanan guna memelihara serta meningkatkan keimanan meerka. Salah satu tuntutan utama pengorbanan adalah pengorbnan harta.Dlm hal ini, Pendiri Jema'at Ahmadiyah (Hadhrat Mirza Ghula Ahmad, Imam Mahdi dan Masih Mau'ud as) bersabda: "Setiap org yg menyatakan dirinya sebagai pengikutku hrs menyiapkn sejumlah uang, walaupun satu sen sebaagi kewajiban yg hrs ia bayar 'SETIAP BULANNYA'. Org yg tdk menjanjikan apapun atau tdk menolong Jema'at ini dlm bentuk fisik apapun adalah seorang munafik" (Majmu'ah Istiharat, Vol II, Hal. 556).JAZKMLLH. Dendi Ahmad Daud /Pengasuh.

Petikan Pidato BJ Habibie Yang Memukau Pada Peringatan Hari Pancasila 1 Juni 2011

"Reformasi dan demokratisasi disegala bidang akan menemukan arah manakala kita menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila dlm praksis kehidupan berbangsa dan bernegara yang penuh toleransi ditengah keberagaman bangsa yang majemuk ini. Reaktualisasi Pancasila semakin menemukan relevansinya di tengah menguatnya paham radikalisme, fanatisme kelompok dan kekerasan yang mengatasnamakan agama yang kmbali marak bbrp waktu terakhir ini. Saat infrastruktur demokrasi terus dikonsolidasikan, sikap intoleransi dan kecenderungan mmpergunakan kekerasan dlm menyelesaikan perbedaan, apalagi mengatasnamakan agama, mnjadi kontra produktif bagi perjalanan bangsa yang multi kultural ini. Fenomena fanatisme kelompok, penolakan thd kemajmukan dan tindakan teror kekerasan tsbt menunjukan bhw obsesi mmbangun budaya demokrasi yang beradab, etis, eksotis serta menjunjung tinggi keberagaman dan menghargai perbedaan masih jauh dari kenyataan".Wass. Dendi Ahmad Daud/Pengasuh.(Note: Pidato lengkap tsbt bisa anda "klik" di Detik News.Com, Rabu tgl 1 Juni 2011, kolom Berita).